Berita Terbaru Hari Ini Akurat dan Terpercaya

Breaking News

BLT Rp600.000 Lama Cair Ke Rekening? Ini Penyebabnya

IMNews- Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang mengungkapkan, salah satu kendala dalam pencairan Bantuan Subsidi Upah atau BSU kepada pekerja berpendapatan di bawah Rp5 juta adalah pada rekening bank penerima manfaat.

"Data (penerima manfaat) masuk BPJamsostek dan kemudian rekeningnya bermasalah. Ini yang kami minta tolong untuk segera memperbaiki melalui BPJamsostek," ujar Haiyani dalam diskusi virtual.

Dia menyebut, dari data pihaknya menemukan banyak data yang tidak valid, penyebabnya adalah karena rekening calon penerima sudah ditutup. Bahkan, ada yang rekeningnya pasif. Rekening yang dicatat tidak valid akan kembalikan kepada BPJamsostek dan selanjutnya akan dikomunikasikan kepada pemberi kerja.

BACA JUGA : Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 9 Masih Ada 1 Juta Kuota

Persoalan rekening menjadi ranah perusahaan atau pemberi kerja bersama dengan BPJamsostek. Dia mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan memberikan tempo waktu selama 10 hari setelah pengembalian data untuk diperbaiki.

Dia juga berharap, perbaikan data rekening penerima manfaat BSU sesegera mungkin dilakukan. Sebab, tujuan dari program tersebut untuk mendorong daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan perekonomian nasional.

Di kesempatan yang sama Direktur BPJamsostek Agus Susanto menuturkan, pihaknya telah melakukan validasi berlapis mengenai data calon penerima BSU. Dia menerangkan sejauh ini, data rekening bank yang telah tervalidasi mencapai 14,5 juta rekening.

BACA JUGA : Daftar Program Prakerja Gagal? Hal Sepele Ini Penyebabnya

"Dari 14,5 juta rekening yang valid tersebut, ada 133.000 yang masih dalam proses, sementara ada 3.000 rekening yang tidak valid. Yg tidak valid ini kami konfirmasi kembali," kata Agus.

Setelah validasi rekening bank dilakukan, pihaknya kembali memvalidasi data itu dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan 14/2020 sebagai rujukannya. Hasilnya, hingga Rabu (17/9/2020) terdapat 11,8 juta data yang tervalidasi.

11,8 juta data itu kemudian diserahkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan secara bertahap, yakni pada batch pertama sebanyak 2,5 juta data, batch kedua 3 juta data, batch ketiga 3,5 data dan teranyar batch keempat sebanyak 2,8 juta data.

BACA JUGA : Insentif Prakerja Kamu Gagal? Ini Penyebabnya

Merujuk data Kementerian Ketenagakerjaan, hingga 14 September penyaluran subsidi batch satu dan batch kedua telah diberikan kepada 5,45 juta penerima atau 99,1 persen dari total penerima tahap satu dan tahap dua sebanyak 5,5 juta orang. Sedangkan realisasi penyaluran tahap ketiga baru akan terlihat dalam beberapa hari ke depan.

Program BSU hanya diperuntukkan kepada pekerja berpendapatan Rp5 juta ke bawah dan merupakan peserta aktif dari BPJamsostek. Program ini diagendakan berjalan selama 4 bulan dengan besaran subsidi yang diterima pekerja tiap bulannya sebesar Rp600 ribu. Akan tetapi pencairan dilakukan hanya dua kali dan dalam sekali penyaluran penerima BSU mendapatkan uang sebesar Rp1,2 juta.

Nantinya, data yang telah diverifikasi ulang akan diproses oleh tim Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk dapat segera dicairkan kepada bank penyalur. Selanjutnya, bank penyalur akan menyalurkan uang subsidi ke rekening penerima secara langsung, baik itu rekening Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) maupun rekening bank swasta lainnya.

BACA JUGA : Apa Alasan dan Tujuan Negara- Negara Arab Menghianati Palestina

Tidak ada komentar